Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,24 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,87 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,29 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,19 persen; kelompok transportasi sebesar 0,13 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,25 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,40 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,09 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,97 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,48 persen. Sedangkan, kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,59 persen;
Komoditas utama penyumbang inflasi y-on-y pada November 2023, antara lain beras, cabai merah, cabai rawit, emas perhiasan, gula pasir, rokok kretek filter, bawang putih, tempe, minyak goreng, dan sabun cair/cuci piring.