Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,24 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,77 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,29 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,91 persen; kelompok transportasi sebesar 11,40 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,60 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,95 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mengalami penurunan indeks kelompok pengeluaran sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks, yaitu: kelompok pendidikan.
Komoditas utama penyumbang inflasi y-on-y pada Juli 2023, antara lain bensin, beras, telur ayam ras, angkutan dalam kota, emas perhiasan, rokok kretek filter, bawang putih, angkutan antar kota, mie kering instant, dan udang basah.